Silence


​Sampai kapan, ya Tuhan , sampai kapan Engkau hanya memandang saja? Selamatkanlah aku dari serangan mereka, luputkanlah nyawaku dari singa-singa itu.

Mazmur 35:17 BIMK

Beberapa minggu yg lalu saya dan istri menonton film Silence di sinema. Saya sebelumnya sudah punya novel ini yang di tulis oleh Shusaku Endo. Novel ini fiksi, namun berdasarkan event yang nyata. Film ini saya sangat rekomendasikan terutama bagi anda yang sulit memahami penokohan nama Jepang yang mirip-mirip seperti saya. Walau saya tidak sependapat dengan ending dari film/buku ini. But still, memberikan prespektif baru bagi saya.

Umat Kristen/Katolik mengalami masa yang sulit atas penindasan Inoue. Bertahun-tahun para pastur & orang percaya menghadapi siksaan berat, dan Tuhan diam saja. 

Hal ini masih relevan hingga hari ini. Apa yang harus kita lakukan, jika dalam kesesakan kita, Tuhan diam saja? Seakan surga menjadi tembaga.

Kita mungkin tidak akan pernah tau mengapa  Tuhan seakan diam, namun itu bukan berarti Dia jauh. percayalah Dia ada beserta kita, Dia ikut merasakan derita kita, keheninganNya bukanlah merupakan ketidakpedulianNya. 

Dan saat kita tidak bisa mendengar suaraNya, merasakan hadiratNya, melihat wajah & tanganNya, percayalah akan HatiNya yang mengasihi kita.
Hak cipta 2017 oleh S.S.Putra

Bacaan Alkitab 1 tahun:
Bilangan 7:66-9:14
Mazmur 35:11-18
Lukas 2:41-52

About sarapanhati

saya adalah seorang pria, anak, kakak, suami, abba for new born baby Xavier, part time traveler, part time writer. sangat cinta Tuhan, keluarga, cinta Jakarta dan Indonesia. love to read & laugh. ini adalah perenungan saya sehari-hari, smoga dapat menginspirasi kita semua, untuk Indonesia yang lebih baik.
This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment